Tugas Akhir Sipil
PERENCANAAN SIPHON PIPA PADA SALURAN INTERBASIN RABABAKA DI KABUPATEN DOMPU
Pelaksanaan suatu proyek sering ditemukan hasil perecanaan tidak sesuai dengan
kondisi pada saat pelaksanaan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penyesuaian
desain yang bertujuan untuk menyesuaikan rencana pelaksanaan dengan keadaan pada saat
pekerjaan dilaksanakan. Penyesuaian desain ini berdasarkan pengambilan data langsung
dari kondisi lapangan yang ada saat ini dengan melakukan survey dan rekayasa lapangan.
Hasil rekayasa lapangan ini nantinya akan merupakan dasar perhitungan untuk usulan
perubahan pekerjaan tambah / kurang, pengalihan volume dan penambahan item pekerjaan
baru.
Diameter minimum sipon adalah 0,60 m karena akan digunakan untuk pembersihan
dan inspeksi dan pintu maintenance (gate valve) atau main hole.
Untuk mencegah sedimentasi pada dasar sipon, maka kecepatan aliran air dalam sipon
harus tinggi. Tetapi, kecepatan yang tinggi meyebabkan bertambahnya kehilangan tinggi
energi. Oleh sebab itu, keseimbangan antara kecepatan yang tinggi dan kehilangan tinggi
energi yang dijinkan harus tetap dijaga. Kecepatan aliran air dalam sipon harus dua kali
lebih tinggi dari kecepatan normal aliran dalam saluran dan tidak boleh kurang dari 1 m/dt,
dan tidak lebih dari 1,5 m/dt. Kecepatan maksimum sebaiknya tidak melebihi 3 m/dt.
Konstruksi Beton bertulang maupun pipa Steel Carbon ASTM A 252 Grade 2, dua
jenis konstruksi tersebut dapat diterapkan pada siphon RBK 1.S, namun dari segi
kemudahan pelaksanaan serta kemudahan pengawasan, konstruksi pipa Steel Carbon
ASTM A252 Grade 2 lebih menguntungkan. Hasil perhitungan biaya pelaksanaan
pekerjaan Syphon beton bertulang lebih murah bila dibandingkan dengan pekerjaan Syphon
dengan menggunakan Steel Carbon ASTM A 252 Grade., dengan nilai efisiensi sebesar
36,98 %
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain