Tugas Akhir Sipil
PENGARUH EKSENTRISITAS PUSAT MASSA DAN PUSAT KEKAKUAN BANGUNAN BERBENTUK T TERHADAP PERILAKU STRUKTUR AKIBAT GEMPA
Dalam upaya mengurangi resiko kerusakan bangunan karena gempa bumi, maka bangunan yang dibangun pada daerah rawan gempa harus direncanakan sedemikian rupa. Keseragaman bentuk bangunan yang dibangun menimbulkan efek eksentrititas yang beragam. Dimana timbulnya eksenrisitas ini menyebabkan perilaku struktur yang berbeda – beda. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh eksentrisitas pusat massa dan pusat kekakuan bangunan berbentuk T terhadap perilaku struktur akibat beban gempa yang terjadi. Eksentrisitas ini terjadi karena titik pusat pembebanan yang berubah akibat bentuk denah yang tidak beraturan.
Analisa dilakukan dengan metode Analisis Dinamik Respon Spektrum menggunakan software ETABS Ultimate 16.0.0 yang dimaksudkan untuk melihat pengaruh eksentrisitas bangunan terhadap gaya – gaya yang bekerja pada bangunan. Dalam studi ini, dianalisis beberapa bangunan berbentuk T dengan rasio tonjolan sudut luar dengan variasi rasio sebesar 0%, 20%, 45%, 60% dan 70%. Perilaku struktur ditinjau terhadap simpangan antar lantai, periode natural dan gaya dalam struktur.
Dari hasil analisa dihasilkan bahwa periode natural struktur, simpangan antar lantai struktur, gaya dalam struktur, dan momen torsi struktur dipengaruhi oleh besarnya eksentrisitas. Bangunan dengan model (e=10.147mm), model 2 (e=15.742mm), model 3 (e=20.206mm), model 4 (e=33.945mm) dan model 5 (e=34.175mm), menunjukkan bentuk sebuah bangunan sangat mempengaruhi besarnya nilai eksentrisitas yang dihasilkan. Semakin besar eksentrisitas maka perilaku struktur yang terjadi akan semakin besar, yaitu simpangan antar lantai, periode natural dan gaya dalam struktur. Pada simpangan lantai arah x nilai simpangan antar lantai mengalami peningkatan simpangan yang konstan, berbeda pada arah y nilai simpangannya mengalami peningkatan fluktuatif. Periode natural struktur mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya nilai eksentrisitas setiap model bangunan. Begitu pula yang terjadi pada gaya – gaya dalam struktur mengalami peningkatan setiap bertambahnya rasio tonjolan bangunan, namun peningkatan yang tajam terjadi pada model 5 karena bentuk bangunan yang berbeda dari model 1 sampai dengan model 4, namun puntiran yang terjadi tidak terlalu besar.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain