Tugas Akhir Sipil
ANALISIS KESERAGAMAN TETESAN PADA SUSUNAN PIPA PARALEL PADA SISTEM IRIGASI TETES
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi mahluk hidup, seiring perkembangan zaman,
kebutuhan akan air juga semakin meningkat khususnya dalam pemanfaatan air dalam bidang Irigasi.
Pemanfaatan air dalam memenuhi kebutuhan air tanaman sangat berpengaruh terhadap hasil yang
diperoleh petani. Salah satu sistem yang cocok untuk diterapkan dalam mengatasi permasalahan diatas
adalah sistem irigasi tetes. Sistem irigasi tetes ini memanfaatkan tekanan gravitasi untuk menghasilkan
tetesan air melalui lubang emitter yang langsung membasahi perakaran. Volume dan keseragaman tetesan
merupakan suatu tujuan utama yang penting dalam perancangan sistem irigasi ini, Sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah pipa dalam skala panjang yang sama namun disusun secara parallel
(2x8 m dan 4x4 m) akan memperoleh keseragaman tetesan yang berbeda.
Madel fisik irigasi tetes dibuat dengan tinggi penyangga tandon 3 meter dan dihubungkan dengan
susunan pipa parallel 2x8 meter dan 4x4 meter kemudian diberikan lubang penetes (emitter). Diameter
lubang emitter yang digunakan ± 0.5 mm dengan jarak antar lubang 50 cm. Selanjutnya dilakukan analisis
tingkat keseragaman tetesan dan aspek hidrolis dalam kondisi ujung pipa tertutup, dengan
membandingkan dua variabel yaitu variasi kemiringan pipa (0%, 0.2%, 0.3%) dan waktu penetesan (15
menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit dan 120 menit).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kemiringan pipa, waktu penetesan dan model susunan
pipa dengan tinggi head 3.8 meter berpengaruh terhadap keseragaman tetesan dan aspek hidrolis.
Keseragaman tetesan rata-rata tertinggi diperoleh pada susunan pipa 2x8 meter yaitu sebesar 96.914%.
Sedangkan pada susunan pipa paralel 4x4 meter keseragaman tetesan rata-rata diperoleh sebesar
91.612%. Dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis data, susunan pipa paralel 2x8 meter memiliki
keseragaman tetesan yang lebih baik daripada pipa yang disusun paralel 4x4 meter. Pada perhitungan
aspek hidrolis kehilangan tenaga terbesar terjadi pada susunan panjang pipa 4x4 meter sebesar 0.0295
meter. Untuk tinggi tekanan dipengaruhi oleh kemiringan dan panjang pipa. Tinggi tekanan terbesar terjadi
pada kemiringan 0.3% dengan susunan panjang pipa 2x8 meter sebesar 3295.902 kgf/m².
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain